Nikmatnya Hidup di Bawah Naungan
Al-Qur’an
Oleh: Sumanto, M.Pd.I
أَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِىْ جَعَلَ هذَاالشَّهْرَ ,سَيِّدَ
الشُّهُوْرِ ,وَأَنْزَلَ فِيْهِ الْقُرْأنَ. فَعَظَّمَ قَدْرَهُ بِذَلِكَ,
وَرَفَعَهُ وَأَجْزَلَ فِيْهِ الْاِحْسَانَ, بِفَتْحِ الْجِنَانِ.أَشْهَدُ أَنْ
لَا إِلهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ.وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًارَسُوْلُ اللهِ, بِمَايَرْجُوْارَبَّهُ قَدْقَامَ وَصَامَ رَمَضَانَ
خَالِصًالِوَجْهِ اللهِ خَيْرِصِيَامٍ.اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ,
وَعَلى ألِه وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ أَرَادَاللهُ لَهُمُ الْهِدَايَةَ, فَشَرَحَ
صُدُوْرَهُمْ لِلْاِسْلَامِ. أَسْكَنَ اللهُ فَسِيْحَ الْجِنَانِ. أَمَّابَعْدُ.
فَيَاأَيُّهَ النَّاسُ اتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قال الله تعالى في القرآن الكريم : شَهْرُ رَمَضَانَ اَّلذِي أُنْزِلَ
فِيهِ اْلقُرْآنُ هُدىً لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ اْلهُدَى وَاْلفُرْقَانِ
Kaum
Muslimin rahimakumullah…
Tanpa
terasa sudah dua minggu (16 hari) kita menjalankan ibadah puasa untuk tahun
ini, bergulirnya waktu dari hari kehari terasa begitu cepat, ini mengingatkan
kepada kita semua bahwa Al-Qur’an diturunkan dibulan Ramadhan, tidak beberapa
hari lagi rmadah akan meninggalkan kita semua,kita berharap ibadah puasa,tadarus
al-qur’an, dan ibadah yang lainnya diterima oleh Allah SWT, dan dapat
memberikan keberkahan dan ampunan bagi diri kita semua.
Kaum
Muslimin rahimakumullah…
Al-Qur’anul
Karim adalah kitab undang-undang yang memuat hukum-hukum islam. Al-qur’an
merupakan sumber yang melimpahkan kebaikan dan hikmah pada hati yang beriman.
Al-qur’an merupakan sarana paling utama untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT. dengan membacanya dan merenungkan makna-maknanya. Al-qur’an diturunkan
dibulan ramadhan, sebagai petunjuk bagi manusia.
ãöky tb$ŸÒtBu‘ ü“Ï%©!$# tAÌ“Ré& ÏmŠÏù ãb#uäöà)ø9$# ”W‰èd Ĩ$¨Y=Ïj9 ;M»oYÉit/ur z`ÏiB 3“y‰ßgø9$# Èb$s%öàÿø9$#ur 4
Artinya; (beberapa hari
yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (QS. Al-Baqoroh:185)
Hidup
di bawah naungan Al-Qur’an adalah kenikmatan yang tidak bisa diketahui kecuali
oleh orang yang merasakannya. Kenikmatan hidup di bawah naungan Al-Qur’an
itulah yang menyebabkan para Sahabat, Tabiin, Tabiittabiin dan generasi Islam
sepanjang masa mampu menikmati hidup di dunia yang sementara ini dengan sangat
produktif dan penuh amal shaleh. Bahkan, berbagai ujian dan cobaan yang menimpa
mereka disebabkan hidup di bawah naungan Al-Qur’an dan memperjuangkannya mereka
rasakan sebagai minhah (anugerah) yang dirasakan manisnya, bukan sebagai mihnah
(kesulitan) yang menyebabkan mereka berpaling dan menjauh dari Al-Qur’an.
Mereka benar-benar sebagai generasi Qur’ani yang hidup dan mati mereka bersama
Al-Qur’an dan untuk Al-Qur’an.
Kaum
Muslimin rahimakumullah…
Terdapat
perbedaan yang jauh antara generasi Qur’ani dengan generasi yang belum dibentuk
karakternya, pemikirannya dan prilakunya oleh Al-Qur’an. Generasi Qur’ani
adalah generasi terbaik sepanjang zaman. Generasi yang mampu mengintegrasikan antara
ucapan, keyakinan dan perbuatan. Hidup dan matinya untuk Islam dan umat Islam.
Setiap langkah hidupnya didasari Al-Qur’an. Apa yang diperintah Al-Qur’an
mereka kerjakan dan apa saja yang dilarang Al-Qur’an mereka tinggalkan. Sebab
itu mereka connected (tersambung) selalu dengan Allah Ta’ala dalam semua
ucapan, langkah dan perbuatan. Sedangkan generasi yang bukan atau belum
dibentuk Al-Qur’an adalah generasi yang kontradiktif dan paradoks. Karakter,
pemikiran dan prilakunya bertentangan dengan Al-Qur’an, kendati mereka hafal
Al-Qur’an, memahami kandungan Al-Qur’an, fasih berbahasa Al-Qur’an dan bahkan
mungkin juga membagi-bagikan Al-Qur’an kepada masyarakat dengan gratis.
Oleh
sebab itu, tidak heran jika situasi dan kondisi yang dialami oleh generasi Qur’ani
sangat jauh berbeda dengan sitauasi dan kondisi yang dialami oleh generasi yang
bukan terbentuk berdasarkan Al-Qur’an. Generasi Qur’ani adalah generasi yang
cemerlang. Generasi yang semua potensi hidup yang Allah berikan pada mereka
dicurahkan untuk meraih kesuksesan di Akhirat, yakni syurga Allah. Dunia dengan
segala pernak pernikya, di mata mereka, tak lain adalah sarana kehidupan yang
hanya dicicipi sekedar kebutuhan. Orientasi utama hidup mereka adalah kehidupan
akhirat yang kekal abadi dan tidak bisa dibandingkan sedikitpun dengan dunia
dan seisinya. Allah menjelaskan :
* ö@è% /ä3ã¥Îm;tRätr& 9Žöy‚Î/ `ÏiB öNà6Ï9ºsŒ 4 tûïÏ%©#Ï9 (#öqs)¨?$# y‰ZÏã óOÎgÎn/u‘ ×M»¨Yy_ “Ìôfs? `ÏB $ygÏFøtrB ã»yg÷RF{$# tûïÏ$Î#»yz $ygŠÏù Ólºurø—r&ur ×ot£gsÜ•B ÒcºuqôÊÍ‘ur šÆÏiB «!$# 3 ª!$#ur 7ŽÅÁt/ ÏŠ$t7Ïèø9$$Î/ ÇÊÎÈ
Artinya:Katakanlah:
"Inginkah Aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian
itu?". untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan
mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal
didalamnya. dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta
keridhaan Allah. dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya. (QS. Al-Imran:15)
Kaum
Muslimin rahimakumullah…
Lain
halnya dengan generasi yang karakter, pemikiran dan perilakunya tidak dibentuk
oleh Al-Qur’an. Mereka akan mencurahkan semua potensi diri yang Allah berikan
kepada mereka untuk kepentingan hidup di dunia yang sementara ini. Sebab itu,
pola fikir dan gaya hidup mereka hanya terfokus pada kehidupan dunia, kalaupun
ada untuk akhirat, itupun hanya waktu sisa, harta sisa dan sisa-sisa ilmu dan
tenaga. Tak diragukan lagi, hidup mereka bagaikan hewan dan bahkan lebih rendah
dan lebih sesat lagi. Orang-orang seperti ini, di akhirat kelak akan hina dan
akan menjadi penghuni neraka, kendati di dunia secara formal sebagai Muslim,
hidup di komunitas Muslim dan sebagainya. Allah menjelaskan :
ô‰s)s9ur $tRù&u‘sŒ zO¨YygyfÏ9 #ZŽÏWŸ2 šÆÏiB Çd`Ågø:$# ħRM}$#ur ( öNçlm; Ò>qè=è% žw šcqßgs)øÿtƒ $pkÍ5 öNçlm;ur ×ûãüôãr& žw tbrçŽÅÇö7ム$pkÍ5 öNçlm;ur ×b#sŒ#uä žw tbqãèuKó¡o„ !$pkÍ5 4 y7Í´¯»s9'ré& ÉO»yè÷RF{$%x. ö@t/ öNèd ‘@|Êr& 4 y7Í´¯»s9'ré& ãNèd šcqè=Ïÿ»tóø9$#
Artinya:Dan Sesungguhnya
kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia,
mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat
Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang
ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang
lalai.(QS. Al-A’raf:
179)
Kaumuslimin
rahimakumullah…
Agar
kita dan generasi kita tidak seperti yang digambarkan dan diprediksi ayat di
atas, kita dan generasi kita haruslah hidup di dunia ini di bawah naungan
Al-Qur’an. Al-Qur’an itu telah memuliakan orang-orang yang tadinya hina seperti
yang terjadi pada generasi Sahabat dan seterusnya. Al-Qur’an itu telah
meninggikan derajat orang-orang yang tadinya budak dan hamba sahaya seperti
yang dialami oleh Bilal Bin Rabah dan sebagainya. Al-Qur’an itu telah
memerdekakan orang-orang yang tadinya terjajah oleh penguasa zhalim dan para
pengusaha curang seperti yang dialami oleh kaum Muslimin Makah dan sebagainya.
Al-Qur’an itu telah berhasil membawa manusia yang tadinya hidup tersesat kepada
jalan hidup yang lurus, yang penuh berkah seperti yang dialami oleh kalangan Muhajirin,
Anshor dan generasi berikutnya. Al-Qur’an itu telah berhasil memberikan
pencerahan kepada manusia terkait dahsyatnya kehidupan akhirat, di mana sebelum
mereka berinteraksi dengan Al-Qur’an mereka hanya mengetahui kehidupan dunia.
Bahkan Al-Qur’an itu telah pula berhasil menjelaskan hakikat Tuhan Pencipta,
hakikat alam semesta, hakikat manusia, hakikat kehidupan dunia dan kehidupan
akhirat.
Kaum
Muslimin rahimakumullah…
Agar
kita dan generasi kita dapat hidup di bawah naungan Al-Qur’an dan merasakan
langsung kedahsyatannya, yang harus dilakukan tidak lain kecuali kita dan
generasi kita harus mampuBERINTERAKSI DENGAN AL-QUR’AN ( التعامل مع القرآن).
Agar interaksi dengan Al-Qur’an maksimal dan melahirkan hasil yang diharapkan,
kita harus pula memahami metode berinteraksi dengan Al-Qur’an. Berinteraksi
dengan Al-Qur’an berarti kita harus membaca dan memahami isi kandungannya,
fenomena yang terjadi saat sekarang ini adalah banyak umat islam yang jauh dari
tuntuanan al-Qur’an, mereka tidak paham isi kandungan dan pelajaran didalamnya,
hukum-hukum yang terkandung dalam al-qur’an, jangankan mau memahami membaca
saja tidak bisa. Yang lebih memprihatinkan lagi adalah hampir semua generasi
muda kita tidak membaca al-Qur’an, ini menunjukkan bahwa al-Qur’an sudah jauh
dari anak-anak kita. Oleh karena itu kita sebagai orang tua berkewajiban
mengajarkannya, kalau kita tidak bisa panggil orang yang ahli mengajarkannya,
terkadang kita lebih bangga dengan bayaran yang tinggi les pelajaran umum, tapi
ketika guru mengajarkan al-Qur’an Cuma kita bayar sepuluh ribu, ada juga yang
tidak bayar sama sekali. Mari kita jadikan al-Qur’an sebagai pelajaran dan
bacaan nomor satu di dalam kehidupan kita, semoga kita dan kelurga kita menjadi
keluarga yang Qur’ani, yang selalu membaca,menghafal dan memahami isi
kandungannya, agar kita selamat dunia-akhirat. Aminn ya robbal ‘alamin
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفْعَنِي
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ
مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ, إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ, أَقُوْلُ
قَوْلِ هَذَا وَأسْتَغْفِرُ اللهِ لِيْ وَلَكُمْ, وَلِوَالِدِيْنَا
وَلِوَالِدِيْكُمْ, وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ,
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ, فَاسْتَغْفِرُوْهُ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ,
إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ .
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ
للهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى
الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا
اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ , اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ
أَجْمَعِيْن . أَمَّا بَعْدُ : فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ , إِتَّقُوااللهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ , وَقَالَ اللهُ تَعَالَى
فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ : إِنَّ اللهَ وَمَلآَئِكَتِهِ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي
ياَأَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا . أَللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ , كَمَاصَلَّيْتَ وَسَلَّمْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ , وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِ مُحَمَّدٍ , كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ ,
فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ , اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ
, إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ , وَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ ,
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ عِبَادَاللهِ
, إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى
عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
, فَاذْكُرُوااللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ , وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ , أَقِمِ الصَّلاَةَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar