Khutbah Jumat Tentang Kesuksesan Mendidik Anak
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ
لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ
عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ: اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي
بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى
الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ:
Jama'ah
Jum'ah Rahimakumullah..
Salah
satu ni'mat, amanah, sekaligus ujian dari Allah Azza wajal adalah hadirnya
seorang anak ditengah keluarga kita. Perilaku lucu, cerdik, menggelikan,
sekaligus menyenangkan, senantiasa mereka tempilkan. Hal itu membuat suasana
keluarga semakin meriah. Hadirnya momongan ditengah keluarga merupakan
dambaan pasangan suami istri atau orang tua, karna itu dapat kita bayangkan ,
betapa sepinya keluarga , jika anak tidak ada di sisi mereka.
Jama'ah
jum'ah rahimakumullah
Rasulullah
Sholallahu 'laihi wasallam bersabda :
مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ
فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
"
Tidaklah anak manusia dilahirkan melainkan pasti lahir di atas fitrahnya, maka
kemudian orang tua nya lah yang membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi
(HR.Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan
hadits ini kita mengetahui bahwa anak lahir dalam keadaan fitrah (bertauhid dan
berpotensi baik). Jika kemudian anak menjadi menyimpang, ia menjadi
yahudi/nasrani/majusi dan ahli maksiat, maka orang tua memiliki andil besar
sebagai penyebabnya. Mengapa..?
Sebabnya
adalah : Pertama. orang tua pihak yang sejak awal paling dekat dan berpengaruh
langsung kepada anak.
Kedua,
orang tua tidak memberikan perawatan dan pendidikan yang tepat sejak usia dini.
Orang tua justru memberikan pendidikan yang menyimpang dari tauhid dan sunnah
Rasulullah.
Jika
orang tua mencari rizki (nafkah) dengan cara yang batil (Hasil menipu, mencuri,
korupsi, judi, riba dan yang lainnya) maka nafkah tersebut tidak berkah (tidak
mengandung kebaikan).Lantas anak dan istri , juga diri ayah tersebut tumbuh
dari perawatan fisik (nafkah) yang haram. Pengaruhnya hati manusia akan menjadi
keras untuk menerima kebenaran dari Allah dan Rasul nya.
Hal
itu akan diperparah lagi dengan cara , harta dari hasil yang haram tersebut dibelanjakan
untuk makanan, minuman, dan hal-hal yang lain yang haram(untuk berjudi, khomar,
narkoba dan yang lainnya). Maka tumbuhlah jasmani yang tidak sehat, inilah
bentuk perawatan yang menyimpang.
Adapun
pendidikan yang menyimpang terlihat dengan jelas, manakala orang tua
menyerahkan pendidikan anak mereka pada sekolah-sekolah yang tidak
menghargai pendidikan agama secara memadai. hal itu deperburuk dengan
pendidikan agama yang diajarkan itu pun ada yang menyimpang dari rujukan islam
(Al-qr'an dan Sunnah).
Berbarengan
dengan hal itu, anak dicekoki dengan berbagai acara di TV, radio, dan
sejenisnya selama berjam-jam setiap harinya.
Demikian
halnya di masyarakat marak sekali adanya acara pangung-panggung hiburan yang
jauh dari tuntunan islam, dilengkapi dengan pergaulan yang dialami anak, baik
di lingkungan keluarga besarnya, di masyarakat, dan diberbagai kesempatan, jauh
dari akhlak islami.Disempurnakan dengan bahan bacaan (majalah. novel-novel,
kaset-kaset dan yang lainnya) yang mengumbar kemaksiatan (pornografi dan
sejenisnya), maka genap lengkaplah dan sempurnalah pendidikan anak yang
menyimpang menjadi menu /program/kurikulum yang mengarahkan anak
menjadi Yahudi,Nasrani, atau Majusi.
Sungguh
besar pengaruh orang tua terhadap anak, Pepatah mengatakan " Buah jatuh
tidak jauh dari pohonnya"
Rasulullah
pun pernah bersabda :
"Agama
seorang tergantung kepada siapa yang menjadi orang yang mencintainya. Maka coba
perhatikan siapa orang yang paling dicintai oleh salah seorang dari kalian."(HR.Ahmad).
Sadar
atau pun tidak , orang tua dan masyarakat yang demikian telah dengan mulus
memberikan jalan kepada program-program Yahudi,Nasrani dan Majusi, yang dengan
gigih menyediakan semua waktu, tenaga, dan pikiran, program hiburan serta
hartanya didalam program pemurtadan umat islam dalam bentuk "tidak harus
berpindah agama".
Firman
Allah ta'ala :
"Orang-orang
yahudi dan nasrani tidak akan senang kepada kamu(umat islam) sehingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah ' sesungguhnya petunjuk Allah itulah
petunjuk (yang sebenarnya)'. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan
mereka setelah pengetahuan datang kepada mu, maka Allah tidak lagi menjadi
pelindung dan penolong bagimu."(Al-Baqorah :120).
Jama'ah
jumat rahimakumullah..
Orang
tua khususnya ayah, adalah pihak yang paling bertanggung jawab untuk
menyelesaikan agenda besar ini dalam lingkungan keluarga yakni pendidikan yang
sejalan dengan fitrah anak. Pedidikan yang demikian dapat menghadapi tantangan
masa kini dan masa depan yang bersifat materialistis, liberlistis dan anti
agama, dan pengumbar nafsu yang diciptakan oleh Yahudi, Nasrani. dan Majusi.
Allah berfirman :
Allah berfirman :
" Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(At-tahrim
: 6).
Jama'ah jum'ah Rahimakumullah
Jama'ah jum'ah Rahimakumullah
Sekiranya
orang tua sanggup mengatasi tantangan dari dalam dan luar tersebut, dengan cara
memberikan perawatan yang baik dan halal, serta pendidikan yang berbasiskan
islam yang mengembangkan fitrah anak, maka akan lahir anak-anak yang bertauhid,
berbuat baik, menguasai bidang keahliannya dan istiqomah diatas agama yang
benar. Akhirnya kelak akan lahir anak-anak yang sanggup menghadapi tantangan
materialisme, liberalisme, anti agama dan para pengumbar nafsu produk dan antek
yahudi dan masrani. Insya Allah mereka akan mengungguli musuh-musuh
Allah, musuh-mush Islam, dan musuh-mush kaummuslimin hari ini dan kedepannya.
Demikian
halnya, anak merupakan amanah.
Orang
tua yang sukses adalah mereka yang sanggup mengemban amanah. Sesungguhnya Allah
telah mempercayakan makhluknya (berupa anak) untuk di rawat dan di asuh dan di
didik oleh orang tua .
Orang
tua yang menyadari hal ini, mereka akan memperkuat keikhlasan, kesabaran, dan
kesungguhannya didalam merawat dan mendidik amanah Allah. Anak merupakan aset
masa depan(dunia, jangka pendek, dan akhirat jangka panjang) , tanpa
keikhlasan, kesabaran , kesungguhan yang prima, niscaya orang tua akan
menghadapi kegagalan didalam menunaikan amanah.
Orang
tua hendaknya mengerahkan daya dan upya nya yang merupakan karunia Allah untuk
meraih keuntungan / kebaikan dunia dan akhirat bagi diri mereka dengan cara
menunaikan amanah yakni merawat dan mendidik anak. Mereka akan selalu mengingat
dan melaksanakan sabda Rasulullah berikut,
"
Apabila anak adam meninggal dunia , maka terputus lah semua amalnya, kecuali
tiga hal : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakan
nya. (HR.Muslim).
Anak
sholeh dan sholehah tidak akan terwujud , manakala perawatan dan pendidikan
terhadapnya menyimpang. Oleh karena itu orang tuah yang menghendaki buah yang
segar didunia maupun di akhirat berupa anak yang sholeh dan sholehah, maka
hendaknya mereka mempersiapkannya sebaik munkin sejak dini.
Anak
yang sholeh adalah anak yang berbuat baik yakni anak yang tergambar didalam
firman Allah ta'ala berikut ini,
" Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua ibu-bapa,
karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan
tetangga yang jauh294,
dan teman sejawat, ibnu sabil295 dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri. (Annisa' :36)
Upaya orang tua berikutnya dalam rangka menyiapkan anak menghadapi zaman di masanya adalah bahwa sejak awal orang tua harus menyadari bahwa anak merupakan ujian bagi diri mereka.Allah Ta'ala memberikan kerunia anak , berarti Allah juga menguji orang tua . Luluskah dalam ujian..?
Ujian yang datang dari Allah memiliki tujuan untuk mengetahui
dengan sebenarnya siapa yang benar-benar beriman dan siapa yang dusta, siapa
yang bersungguh-sungguh dan siapa pula yang bermain-main, siapa yang terbaik
amalnya dan siapa pula yang merugi.
Allah ta'ala berfirman :
" Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka
bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
benar(Annisa' :9).
Jama'h yang berbahagia
Jika kita sebagai orang tua sanggup merawat dan mendidik anak
dengan berbasiskan islam, sehingga ciri-ciri anak yang sholeh yang telah kita
jelaskan tadi akan teraih, maka inilah bukti kita mengikuti dan taat kepada
Allah dan Rasulnya, bukti kita bahwa kita telah bersungguh-sungguh dalam dunia
pendidikan fi sabilillah.
Karena itulah , mari kita siapkan , kita rawat, dan kita
didik anak-anak kita untuk menghadapi berbagai tantangan zaman apa lagi akhir
zaman ini.
Marilah kita tunduk kan hati, pikiran, dan perasaan kita ke
hadapan Allah Robbul 'alamin . Kita memohon kepadaNya semoga berkenan
kiranya Dia menurunkan karunia , hidayah, inayah dan kekuatan kepada kita agar
kita bisa mengarhkan anak-anak kita menuju anak yang sholeh atau sholehah.amin
ya Robbal 'alamin..
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ , وَنَفْعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ , وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرٌ
رَحِيْمِ.
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى
وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ
. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ
أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ , اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن . أَمَّا بَعْدُ : فَيَا أَيُّهَا
الْحَاضِرُوْنَ , إِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ
مُسْلِمُوْنَ , وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ : إِنَّ اللهَ
وَمَلآَئِكَتِهِ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي ياَأَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا . أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ , كَمَاصَلَّيْتَ وَسَلَّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى
آلِ إِبْرَاهِيْمَ , وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ , كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ , فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ , اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ , إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ
مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ , وَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ , رَبَّنَا لاَتُزِغْ قُلُوْبَنَا
بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا , وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
, رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ .
عِبَادَاللهِ , إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ
وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ , فَاذْكُرُوااللهَ الْعَظِيْمَ
يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
, وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ , أَقِمِ الصَّلاَةَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar