Kamis, 29 Oktober 2015

Khutbah Jum'at Mensyukuri Nikmat Umur


Mensyukuri Nikmat Umur
Oleh: Ust. Sumanto, M. Pd. I
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ: اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ:
ÎŽóÇyèø9$#ur ÇÊÈ ¨bÎ) z`»|¡SM}$# Å"s9 AŽô£äz ÇËÈ žwÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/ (#öq|¹#uqs?ur ÎŽö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
            Hari demi hari sudah kita lalui, tanpa terasa sudah 30 hari kita berada ditahun baru 2015 M, hal ini mengisyaratkan kepada kita semua, bahwa sesungguhnya dengan bertambahnya umur kita, pada hakikatnya berkurang pula jatah umur kita untuk hidup didunia pana ini.
            Umur merupakan karunia dan amanat dari Allah SWT yang harus disyukuri dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya, tidak ada seorangpun yang bisa mengetahui kapan umurnya akan berkahir, dan kapan ajal akan menjemputnya, mungkin tahun depan, atau lusa, bisa saja besok, kita tidak tahu, karena memang setiap manusia sudah ditentukan ajalnya msing-masing, apabila ajalnya sudah datang tidak bisa dimajukan dan tidak bisa pula dimundurkan walaupun sesaat. Allah SWT berfirman:
Èe@ä3Ï9ur >p¨Bé& ×@y_r& ( #sŒÎ*sù uä!%y` öNßgè=y_r& Ÿw tbrãÅzù'tGó¡o Zptã$y ( Ÿwur šcqãBÏø)tGó¡o ÇÌÍÈ
Artinya: Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; Maka apabila Telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (Al-Araf: 34)
            Oleh sebab itu, mari disisa umur yang diberikan oleh Allah ini kita  syukuri dengan sebaik-baiknya. Bagaimana cara mensyukri nikmat umur yang diberikan oleh Allah? Diantaranya adalah: http://www.edukasiislam.com/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif
Pertama, Memanfaatkan sisa umur dengan sebaik-baiknya. 
            Umur akan  sangat berharga yaitu bagi seseorang yang dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Dan sebaliknya, umur tidak akan ada manfaatnya yaitu bagi seseorang  yang menyia-nyiakannya. Oleh sebab itu, jika kita ingin menjadi manusia yang terbaik dalam pandangan Allah, maka hendaknya  kita manfaatkan sisa umur ini  dengan sebaik-baiknya. Hal ini sebagaimana sabda Nabi saw:
خَيْرُالنَّاسِ مَنْ طَا لَ عُمْرَهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ  وَشَرُّ النَّا سِ مَنْ طَا لَ عُمْرَهُ وَسَا ءَ عَمَلُهُ
Artinya: Sebaik-baik manusia adalah seseorang yang dianugrahi umur panjang baik amalannya, Dan sebaliknya, seburuk-buruk manusia adalah seseorang yang diberi umur panjang, tetapi buruk amalannya.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
            Umur yang ada pada diri kita ini nanti akan ditanyakan oleh dan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT, yaitu untuk apa umur ini kita habiskan dan untuk apa umur ini kita pergunakan? Kita pergunakan untuk apa masa mudah dan masa tua kita? Pada waktu ditanya oleh Allah, kita tidak dapat berdusta sedikitpun, sebab anggota badan kita yang akan menjadi saksi, sedangkan mulut kita, tidak dapat berbicara karena dikunci oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Yasin:65
tPöquø9$# ÞOÏFøƒwU #n?tã öNÎgÏdºuqøùr& !$uZßJÏk=s3è?ur öNÍkÉ÷ƒr& ßpkôs?ur Nßgè=ã_ör& $yJÎ/ (#qçR%x. tbqç6Å¡õ3tƒ ÇÏÎÈ

Artinya: Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumulah
Cara mensyukuri sisa umur yang diberikan oleh Allah berikutnya yaitu:
Kedua, Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
            Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga bagi seorang muslim. Bahkan lebih berharga dari harta benda yang dimilikinya. Karena harta apabila hilang maka masih bisa untuk dicari. Sementara waktu apabila telah berlalu tidak mungkin untuk kembali lagi. Sehingga tidak ada yang tersisa dari waktu yang telah lewat kecuali apa yang telah dicatat oleh malaikat.
Maka sungguh betapa ruginya orang yang tidak memanfaatkan waktunya. Meskipun kehidupannya serba tercukupi dan serba ada, namun apalah artinya kalau seandainya berakhir dengan menerima azab dari Allah SWT. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam  firman Allah:
|M÷ƒuätsùr& bÎ) óOßg»oY÷è­G¨B tûüÏZÅ ÇËÉÎÈ ¢OèO Nèduä!%y` $¨B (#qçR%x. šcrßtãqムÇËÉÏÈ !$tB 4Óo_øîr& Nåk÷]tã $¨B (#qçR%x. šcqãè­FyJムÇËÉÐÈ

Artinya: Maka bagaimana pendapatmu jika kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun. Kemudian datang kepada mereka azab yang Telah diancamkan kepada mereka. Niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya. Q.S. Asy-Syu’ara: 205-207)

Ketiga, Dengan cara meningkatkan kualitas ibadah  kita kepada Allah SWT.
اَنْ تَعْبُدَ اللّهَ كَاَ نّكَ تَراَ هُ فَاِ نْ لَمْ تَكًنْ تَراَهُ فَاِ نّهُ يَراَ كَ          
            Yaitu apabila kita menyembah Allah hendaknya kita seolah-olah melihat Allah, dan apabila kita tidak dapat melihat Allah, maka kita hendaknya meyakini dengan seyakin-yakinnya  bahwa Allah melihat kita.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
            Memang benar bahwa pada dasarnya Allah menciptakan kita sebagai manusia  adalah hanya untuk menyembah kepada-Nya bukan menyembah kapada yang lain.  Hal ini sebagaimana firman Allah:
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur žwÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ

Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. ( Adzariat:56 ).
Cara mensyukuri sisa umur yang diberikan Allah berikutnya yaitu:
Keempat,  Melakukan
muhasabah/introspeksi diri.
            Dalam kesempatan yang mulia ini, mari kita melakukan introspeksi diri, merenungkan kesalahan dan kekhilafan yang pernah kita lakukan, baik yang  kita sengaja maupun yang tidak kita sengaja.
            Apabila kita sudah melakukan introspeksi diri dan sudah merenungkan kesalahan dan kehilafan kita  tentang amal perbuatan kita selama ini, maka kita akan tahu, apakah kebaikan yang selama ini kita lakukan lebih banyak dari pada keburukannya, atau sebaliknya justru keburukan atau kemaksiatan yang lebih banyak dari pada amal shaleh yang selama ini kita lakukan.
Kita juga akan tahu, apakah kita termasuk orang-orang yang beruntung, atau  termasuk orang-orang merugi, atau bahkan termasuk orang-orang yang celaka. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis Nabi saw:

مَنْ كَا نَ يَوْ مُهُ خَيْرًا مِنْ اَمْسِهِ فَهُوَ رَا بِحٌ
Barang siapa yang hari ini lebih baik dari pada hari kemarinm maka dialah termasuk orang yang beruntung.
وَمَنْ كَا نَ يَوْمُهُ مِثْـلُ مِنْ اَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْ نٌ
Dan barang siapa yang hari ini sama seperti kemarin, maka dia masih tergolong orang yang masih rugi.
وَ مَنْ كَا نَ يَوْ مُهُ شَرًّا مِنْ اَ مْسِهِ فَهُوَ مَلْـعُوْ نٌ
Dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari pada hari kemarin, maka dia tergolong orang yang terlaknat (celaka).

Ma’asyiral muslimin Rahimakumullah
            Agar kita tidak tergolong orang-orang yang rugi apalagi tergolong orang-orang yang terlaknat dan celaka, maka mari  kita tingkatkan kadar keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, kemudian kita bertekad untuk meninggalkan segala kemungkaran dan kemaksiatan kepada Allah SWT dan kita semua bertekad bahwa  hari ini harus lebih baik dari pada hari-hari yang sudah lewat, sehingga kita akan tergolong menjadi orang-orang yang beruntung bukan menjadi orang yang rugi. Selanjutnya kita harus bertaubat kepada Allah  atas seluruh kesalahan yang telah kita lakukan serta memohon ampun atas segala  kekurangan dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya. Di samping itu juga memohon pertolongan kepada Allah untuk bisa istiqamah  dan senantiasa bertambah amal shalih kita.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Demikianlah khatbah
yang singkat ini, mudah-mudahan dengan khotbah kali ini iman dan takwa kita senantiasa bertambah. Marilah kita gunakan sisa umur yang masih diberikan oleh Allah dengan sebaik-baiknya, dengan selalu mengabdi dan beribadah kepadanya, agar kelak kita menjadi orang yang beruntung, dan dapat mempertanggunjawabkan umur kita dihadapan Allah SWT.
Amin yarobbal ‘alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفْعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ, إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ, أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَأسْتَغْفِرُ اللهِ لِيْ وَلَكُمْ, وَلِوَالِدِيْنَا وَلِوَالِدِيْكُمْ, وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ, وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ, فَاسْتَغْفِرُوْهُ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ, إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ .





KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ , اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن . أَمَّا بَعْدُ : فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ , إِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ , وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ : إِنَّ اللهَ وَمَلآَئِكَتِهِ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي ياَأَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا . أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ , كَمَاصَلَّيْتَ وَسَلَّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ , وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ , كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ , فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ , اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ , إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ , وَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ , رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ                                                عِبَادَاللهِ , إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ , فَاذْكُرُوااللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ , وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ , أَقِمِ الصَّلاَةَ                 
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ , اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن . أَمَّا بَعْدُ : فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ , إِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ, وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ : إِنَّ اللهَ وَمَلآَئِكَتِهِ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي ياَأَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا . أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ , كَمَاصَلَّيْتَ وَسَلَّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ , وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ , كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ , فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ , اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ , إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ , وَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ , رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .                                               عِبَادَاللهِ , إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ , فَاذْكُرُوااللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ , وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ , أَقِمِ الصَّلاَةَ                 






 Mensyukuri Nikmat Umur
Oleh: Ust. Sumanto, M. Pd. I
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ: اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ:
ÎŽóÇyèø9$#ur ÇÊÈ ¨bÎ) z`»|¡SM}$# Å"s9 AŽô£äz ÇËÈ žwÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/ (#öq|¹#uqs?ur ÎŽö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
            Hari demi hari sudah kita lalui, tanpa terasa sudah 30 hari kita berada ditahun baru 2015 M, hal ini mengisyaratkan kepada kita semua, bahwa sesungguhnya dengan bertambahnya umur kita, pada hakikatnya berkurang pula jatah umur kita untuk hidup didunia pana ini.
            Umur merupakan karunia dan amanat dari Allah SWT yang harus disyukuri dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya, tidak ada seorangpun yang bisa mengetahui kapan umurnya akan berkahir, dan kapan ajal akan menjemputnya, mungkin tahun depan, atau lusa, bisa saja besok, kita tidak tahu, karena memang setiap manusia sudah ditentukan ajalnya msing-masing, apabila ajalnya sudah datang tidak bisa dimajukan dan tidak bisa pula dimundurkan walaupun sesaat. Allah SWT berfirman:
Èe@ä3Ï9ur >p¨Bé& ×@y_r& ( #sŒÎ*sù uä!%y` öNßgè=y_r& Ÿw tbrãÅzù'tGó¡o Zptã$y ( Ÿwur šcqãBÏø)tGó¡o ÇÌÍÈ
Artinya: Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; Maka apabila Telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (Al-Araf: 34)
            Oleh sebab itu, mari disisa umur yang diberikan oleh Allah ini kita  syukuri dengan sebaik-baiknya. Bagaimana cara mensyukri nikmat umur yang diberikan oleh Allah? Diantaranya adalah: http://www.edukasiislam.com/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif
Pertama, Memanfaatkan sisa umur dengan sebaik-baiknya. 
            Umur akan  sangat berharga yaitu bagi seseorang yang dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Dan sebaliknya, umur tidak akan ada manfaatnya yaitu bagi seseorang  yang menyia-nyiakannya. Oleh sebab itu, jika kita ingin menjadi manusia yang terbaik dalam pandangan Allah, maka hendaknya  kita manfaatkan sisa umur ini  dengan sebaik-baiknya. Hal ini sebagaimana sabda Nabi saw:
خَيْرُالنَّاسِ مَنْ طَا لَ عُمْرَهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ  وَشَرُّ النَّا سِ مَنْ طَا لَ عُمْرَهُ وَسَا ءَ عَمَلُهُ
Artinya: Sebaik-baik manusia adalah seseorang yang dianugrahi umur panjang baik amalannya, Dan sebaliknya, seburuk-buruk manusia adalah seseorang yang diberi umur panjang, tetapi buruk amalannya.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
            Umur yang ada pada diri kita ini nanti akan ditanyakan oleh dan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT, yaitu untuk apa umur ini kita habiskan dan untuk apa umur ini kita pergunakan? Kita pergunakan untuk apa masa mudah dan masa tua kita? Pada waktu ditanya oleh Allah, kita tidak dapat berdusta sedikitpun, sebab anggota badan kita yang akan menjadi saksi, sedangkan mulut kita, tidak dapat berbicara karena dikunci oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Yasin:65
tPöquø9$# ÞOÏFøƒwU #n?tã öNÎgÏdºuqøùr& !$uZßJÏk=s3è?ur öNÍkÉ÷ƒr& ßpkôs?ur Nßgè=ã_ör& $yJÎ/ (#qçR%x. tbqç6Å¡õ3tƒ ÇÏÎÈ

Artinya: Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumulah
Cara mensyukuri sisa umur yang diberikan oleh Allah berikutnya yaitu:
Kedua, Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
            Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga bagi seorang muslim. Bahkan lebih berharga dari harta benda yang dimilikinya. Karena harta apabila hilang maka masih bisa untuk dicari. Sementara waktu apabila telah berlalu tidak mungkin untuk kembali lagi. Sehingga tidak ada yang tersisa dari waktu yang telah lewat kecuali apa yang telah dicatat oleh malaikat.
Maka sungguh betapa ruginya orang yang tidak memanfaatkan waktunya. Meskipun kehidupannya serba tercukupi dan serba ada, namun apalah artinya kalau seandainya berakhir dengan menerima azab dari Allah SWT. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam  firman Allah:
|M÷ƒuätsùr& bÎ) óOßg»oY÷è­G¨B tûüÏZÅ ÇËÉÎÈ ¢OèO Nèduä!%y` $¨B (#qçR%x. šcrßtãqムÇËÉÏÈ !$tB 4Óo_øîr& Nåk÷]tã $¨B (#qçR%x. šcqãè­FyJムÇËÉÐÈ

Artinya: Maka bagaimana pendapatmu jika kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun. Kemudian datang kepada mereka azab yang Telah diancamkan kepada mereka. Niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya. Q.S. Asy-Syu’ara: 205-207)

Ketiga, Dengan cara meningkatkan kualitas ibadah  kita kepada Allah SWT.
اَنْ تَعْبُدَ اللّهَ كَاَ نّكَ تَراَ هُ فَاِ نْ لَمْ تَكًنْ تَراَهُ فَاِ نّهُ يَراَ كَ          
            Yaitu apabila kita menyembah Allah hendaknya kita seolah-olah melihat Allah, dan apabila kita tidak dapat melihat Allah, maka kita hendaknya meyakini dengan seyakin-yakinnya  bahwa Allah melihat kita.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
            Memang benar bahwa pada dasarnya Allah menciptakan kita sebagai manusia  adalah hanya untuk menyembah kepada-Nya bukan menyembah kapada yang lain.  Hal ini sebagaimana firman Allah:
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur žwÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ

Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. ( Adzariat:56 ).
Cara mensyukuri sisa umur yang diberikan Allah berikutnya yaitu:
Keempat,  Melakukan
muhasabah/introspeksi diri.
            Dalam kesempatan yang mulia ini, mari kita melakukan introspeksi diri, merenungkan kesalahan dan kekhilafan yang pernah kita lakukan, baik yang  kita sengaja maupun yang tidak kita sengaja.
            Apabila kita sudah melakukan introspeksi diri dan sudah merenungkan kesalahan dan kehilafan kita  tentang amal perbuatan kita selama ini, maka kita akan tahu, apakah kebaikan yang selama ini kita lakukan lebih banyak dari pada keburukannya, atau sebaliknya justru keburukan atau kemaksiatan yang lebih banyak dari pada amal shaleh yang selama ini kita lakukan.
Kita juga akan tahu, apakah kita termasuk orang-orang yang beruntung, atau  termasuk orang-orang merugi, atau bahkan termasuk orang-orang yang celaka. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis Nabi saw:

مَنْ كَا نَ يَوْ مُهُ خَيْرًا مِنْ اَمْسِهِ فَهُوَ رَا بِحٌ
Barang siapa yang hari ini lebih baik dari pada hari kemarinm maka dialah termasuk orang yang beruntung.
وَمَنْ كَا نَ يَوْمُهُ مِثْـلُ مِنْ اَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْ نٌ
Dan barang siapa yang hari ini sama seperti kemarin, maka dia masih tergolong orang yang masih rugi.
وَ مَنْ كَا نَ يَوْ مُهُ شَرًّا مِنْ اَ مْسِهِ فَهُوَ مَلْـعُوْ نٌ
Dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari pada hari kemarin, maka dia tergolong orang yang terlaknat (celaka).

Ma’asyiral muslimin Rahimakumullah
            Agar kita tidak tergolong orang-orang yang rugi apalagi tergolong orang-orang yang terlaknat dan celaka, maka mari  kita tingkatkan kadar keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, kemudian kita bertekad untuk meninggalkan segala kemungkaran dan kemaksiatan kepada Allah SWT dan kita semua bertekad bahwa  hari ini harus lebih baik dari pada hari-hari yang sudah lewat, sehingga kita akan tergolong menjadi orang-orang yang beruntung bukan menjadi orang yang rugi. Selanjutnya kita harus bertaubat kepada Allah  atas seluruh kesalahan yang telah kita lakukan serta memohon ampun atas segala  kekurangan dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya. Di samping itu juga memohon pertolongan kepada Allah untuk bisa istiqamah  dan senantiasa bertambah amal shalih kita.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Demikianlah khatbah
yang singkat ini, mudah-mudahan dengan khotbah kali ini iman dan takwa kita senantiasa bertambah. Marilah kita gunakan sisa umur yang masih diberikan oleh Allah dengan sebaik-baiknya, dengan selalu mengabdi dan beribadah kepadanya, agar kelak kita menjadi orang yang beruntung, dan dapat mempertanggunjawabkan umur kita dihadapan Allah SWT.
Amin yarobbal ‘alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفْعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ, إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ, أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَأسْتَغْفِرُ اللهِ لِيْ وَلَكُمْ, وَلِوَالِدِيْنَا وَلِوَالِدِيْكُمْ, وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ, وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ, فَاسْتَغْفِرُوْهُ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ, إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ .





KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ , اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن . أَمَّا بَعْدُ : فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ , إِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ , وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ : إِنَّ اللهَ وَمَلآَئِكَتِهِ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي ياَأَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا . أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ , كَمَاصَلَّيْتَ وَسَلَّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ , وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ , كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ , فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ , اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ , إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ , وَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ , رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ                                                عِبَادَاللهِ , إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ , فَاذْكُرُوااللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ , وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ , أَقِمِ الصَّلاَةَ                 
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ , اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن . أَمَّا بَعْدُ : فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ , إِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ, وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ : إِنَّ اللهَ وَمَلآَئِكَتِهِ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي ياَأَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا . أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ , كَمَاصَلَّيْتَ وَسَلَّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ , وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ , كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ , فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ , اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ , إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ , وَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ , رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .                                               عِبَادَاللهِ , إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ , فَاذْكُرُوااللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ , وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ , أَقِمِ الصَّلاَةَ                 












 Mensyukuri Nikmat Umur
Oleh: Ust. Sumanto, M. Pd. I
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ: اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ:
ÎŽóÇyèø9$#ur ÇÊÈ ¨bÎ) z`»|¡SM}$# Å"s9 AŽô£äz ÇËÈ žwÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/ (#öq|¹#uqs?ur ÎŽö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
            Hari demi hari sudah kita lalui, tanpa terasa sudah 30 hari kita berada ditahun baru 2015 M, hal ini mengisyaratkan kepada kita semua, bahwa sesungguhnya dengan bertambahnya umur kita, pada hakikatnya berkurang pula jatah umur kita untuk hidup didunia pana ini.
            Umur merupakan karunia dan amanat dari Allah SWT yang harus disyukuri dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya, tidak ada seorangpun yang bisa mengetahui kapan umurnya akan berkahir, dan kapan ajal akan menjemputnya, mungkin tahun depan, atau lusa, bisa saja besok, kita tidak tahu, karena memang setiap manusia sudah ditentukan ajalnya msing-masing, apabila ajalnya sudah datang tidak bisa dimajukan dan tidak bisa pula dimundurkan walaupun sesaat. Allah SWT berfirman:
Èe@ä3Ï9ur >p¨Bé& ×@y_r& ( #sŒÎ*sù uä!%y` öNßgè=y_r& Ÿw tbrãÅzù'tGó¡o Zptã$y ( Ÿwur šcqãBÏø)tGó¡o ÇÌÍÈ
Artinya: Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; Maka apabila Telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (Al-Araf: 34)
            Oleh sebab itu, mari disisa umur yang diberikan oleh Allah ini kita  syukuri dengan sebaik-baiknya. Bagaimana cara mensyukri nikmat umur yang diberikan oleh Allah? Diantaranya adalah: http://www.edukasiislam.com/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif
Pertama, Memanfaatkan sisa umur dengan sebaik-baiknya. 
            Umur akan  sangat berharga yaitu bagi seseorang yang dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Dan sebaliknya, umur tidak akan ada manfaatnya yaitu bagi seseorang  yang menyia-nyiakannya. Oleh sebab itu, jika kita ingin menjadi manusia yang terbaik dalam pandangan Allah, maka hendaknya  kita manfaatkan sisa umur ini  dengan sebaik-baiknya. Hal ini sebagaimana sabda Nabi saw:
خَيْرُالنَّاسِ مَنْ طَا لَ عُمْرَهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ  وَشَرُّ النَّا سِ مَنْ طَا لَ عُمْرَهُ وَسَا ءَ عَمَلُهُ
Artinya: Sebaik-baik manusia adalah seseorang yang dianugrahi umur panjang baik amalannya, Dan sebaliknya, seburuk-buruk manusia adalah seseorang yang diberi umur panjang, tetapi buruk amalannya.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
            Umur yang ada pada diri kita ini nanti akan ditanyakan oleh dan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT, yaitu untuk apa umur ini kita habiskan dan untuk apa umur ini kita pergunakan? Kita pergunakan untuk apa masa mudah dan masa tua kita? Pada waktu ditanya oleh Allah, kita tidak dapat berdusta sedikitpun, sebab anggota badan kita yang akan menjadi saksi, sedangkan mulut kita, tidak dapat berbicara karena dikunci oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Yasin:65
tPöquø9$# ÞOÏFøƒwU #n?tã öNÎgÏdºuqøùr& !$uZßJÏk=s3è?ur öNÍkÉ÷ƒr& ßpkôs?ur Nßgè=ã_ör& $yJÎ/ (#qçR%x. tbqç6Å¡õ3tƒ ÇÏÎÈ

Artinya: Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumulah
Cara mensyukuri sisa umur yang diberikan oleh Allah berikutnya yaitu:
Kedua, Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
            Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga bagi seorang muslim. Bahkan lebih berharga dari harta benda yang dimilikinya. Karena harta apabila hilang maka masih bisa untuk dicari. Sementara waktu apabila telah berlalu tidak mungkin untuk kembali lagi. Sehingga tidak ada yang tersisa dari waktu yang telah lewat kecuali apa yang telah dicatat oleh malaikat.
Maka sungguh betapa ruginya orang yang tidak memanfaatkan waktunya. Meskipun kehidupannya serba tercukupi dan serba ada, namun apalah artinya kalau seandainya berakhir dengan menerima azab dari Allah SWT. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam  firman Allah:
|M÷ƒuätsùr& bÎ) óOßg»oY÷è­G¨B tûüÏZÅ ÇËÉÎÈ ¢OèO Nèduä!%y` $¨B (#qçR%x. šcrßtãqムÇËÉÏÈ !$tB 4Óo_øîr& Nåk÷]tã $¨B (#qçR%x. šcqãè­FyJムÇËÉÐÈ

Artinya: Maka bagaimana pendapatmu jika kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun. Kemudian datang kepada mereka azab yang Telah diancamkan kepada mereka. Niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya. Q.S. Asy-Syu’ara: 205-207)

Ketiga, Dengan cara meningkatkan kualitas ibadah  kita kepada Allah SWT.
اَنْ تَعْبُدَ اللّهَ كَاَ نّكَ تَراَ هُ فَاِ نْ لَمْ تَكًنْ تَراَهُ فَاِ نّهُ يَراَ كَ          
            Yaitu apabila kita menyembah Allah hendaknya kita seolah-olah melihat Allah, dan apabila kita tidak dapat melihat Allah, maka kita hendaknya meyakini dengan seyakin-yakinnya  bahwa Allah melihat kita.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
            Memang benar bahwa pada dasarnya Allah menciptakan kita sebagai manusia  adalah hanya untuk menyembah kepada-Nya bukan menyembah kapada yang lain.  Hal ini sebagaimana firman Allah:
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur žwÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ

Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. ( Adzariat:56 ).
Cara mensyukuri sisa umur yang diberikan Allah berikutnya yaitu:
Keempat,  Melakukan
muhasabah/introspeksi diri.
            Dalam kesempatan yang mulia ini, mari kita melakukan introspeksi diri, merenungkan kesalahan dan kekhilafan yang pernah kita lakukan, baik yang  kita sengaja maupun yang tidak kita sengaja.
            Apabila kita sudah melakukan introspeksi diri dan sudah merenungkan kesalahan dan kehilafan kita  tentang amal perbuatan kita selama ini, maka kita akan tahu, apakah kebaikan yang selama ini kita lakukan lebih banyak dari pada keburukannya, atau sebaliknya justru keburukan atau kemaksiatan yang lebih banyak dari pada amal shaleh yang selama ini kita lakukan.
Kita juga akan tahu, apakah kita termasuk orang-orang yang beruntung, atau  termasuk orang-orang merugi, atau bahkan termasuk orang-orang yang celaka. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis Nabi saw:

مَنْ كَا نَ يَوْ مُهُ خَيْرًا مِنْ اَمْسِهِ فَهُوَ رَا بِحٌ
Barang siapa yang hari ini lebih baik dari pada hari kemarinm maka dialah termasuk orang yang beruntung.
وَمَنْ كَا نَ يَوْمُهُ مِثْـلُ مِنْ اَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْ نٌ
Dan barang siapa yang hari ini sama seperti kemarin, maka dia masih tergolong orang yang masih rugi.
وَ مَنْ كَا نَ يَوْ مُهُ شَرًّا مِنْ اَ مْسِهِ فَهُوَ مَلْـعُوْ نٌ
Dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari pada hari kemarin, maka dia tergolong orang yang terlaknat (celaka).

Ma’asyiral muslimin Rahimakumullah
            Agar kita tidak tergolong orang-orang yang rugi apalagi tergolong orang-orang yang terlaknat dan celaka, maka mari  kita tingkatkan kadar keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, kemudian kita bertekad untuk meninggalkan segala kemungkaran dan kemaksiatan kepada Allah SWT dan kita semua bertekad bahwa  hari ini harus lebih baik dari pada hari-hari yang sudah lewat, sehingga kita akan tergolong menjadi orang-orang yang beruntung bukan menjadi orang yang rugi. Selanjutnya kita harus bertaubat kepada Allah  atas seluruh kesalahan yang telah kita lakukan serta memohon ampun atas segala  kekurangan dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya. Di samping itu juga memohon pertolongan kepada Allah untuk bisa istiqamah  dan senantiasa bertambah amal shalih kita.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Demikianlah khatbah
yang singkat ini, mudah-mudahan dengan khotbah kali ini iman dan takwa kita senantiasa bertambah. Marilah kita gunakan sisa umur yang masih diberikan oleh Allah dengan sebaik-baiknya, dengan selalu mengabdi dan beribadah kepadanya, agar kelak kita menjadi orang yang beruntung, dan dapat mempertanggunjawabkan umur kita dihadapan Allah SWT.
Amin yarobbal ‘alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفْعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ, إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ, أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَأسْتَغْفِرُ اللهِ لِيْ وَلَكُمْ, وَلِوَالِدِيْنَا وَلِوَالِدِيْكُمْ, وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ, وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ, فَاسْتَغْفِرُوْهُ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ, إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ .





KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ , اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن . أَمَّا بَعْدُ : فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ , إِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ , وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ : إِنَّ اللهَ وَمَلآَئِكَتِهِ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي ياَأَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا . أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ , كَمَاصَلَّيْتَ وَسَلَّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ , وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ , كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ , فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ , اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ , إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ , وَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ , رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ                                                عِبَادَاللهِ , إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ , فَاذْكُرُوااللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ , وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ , أَقِمِ الصَّلاَةَ                 
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ , اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن . أَمَّا بَعْدُ : فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ , إِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ, وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ : إِنَّ اللهَ وَمَلآَئِكَتِهِ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي ياَأَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا . أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ , كَمَاصَلَّيْتَ وَسَلَّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ , وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ , كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ , فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ , اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ , إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ , وَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ , رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .                                               عِبَادَاللهِ , إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ , فَاذْكُرُوااللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ , وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ , أَقِمِ الصَّلاَةَ                 






































Tidak ada komentar:

Posting Komentar