Selasa, 08 Maret 2016

Pidato Tentang Persatuan O2SN 2016


Assalamua’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Hadirin sekalian yang kami muliakan!
Sebelumnya marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga pada hari ini kita semua masih diberi kesempatan untuk dapat hadir di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat.
Solawat dan salam tak bosan-bosannya kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang menjadi rahmat bagi sekalian alam, Allahumma Solli ‘Ala Sayyidina Muhammad Wa’ala Alisayyidina Muhammad.
Hadirin Yang Kami Muliakan.
Seperti yang kita ketahui Indonesia adalah negara kepulaan yang sangat luas. Terbentang dari Sabang sampai Merauke, terdiri dari beribu-ribu pulau yang kaya akan suku dan budaya. Keragaman suku bangsa dan budaya merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya. Dilihat dari aspek sosial budaya Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat, bahasa, agama dan kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga mengandung potensi konflik yang besar. Walaupun berbeda-beda kita harus tetap menjaga rasa persatuan dan kesatuan bangsa agar tidak terjadi konflik. Seperti yang tertulis dalam semboyan negara kita yaitu Bhennika Tunggal Ika berbeda-beda tapi tetap satu jua. Di dialam Al-Qur’an Allah SWT juga sudah menjelaskan bahwa kita diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Mari kita simak Firmana Allah SWT, Surah Al-Hujurat Ayat 13, sebagai berikut:
http://sayahafiz.com/images/mobile/49_13.png
Artinya:
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(QS. Al-Hujurat: 13)



Ayat di atas menjelaskan bahwa kita diciptakan Allah secara berpasang-pasangan, ada laki-laki dan ada perempuan, Allah menjadikan kita berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, ada yang kulit hitam dan ada yang kulit putih, tujuannya adalah agar kita saling kenal-mengenal, saling hormat menghormati dan bersatu.

Hadirin sekalian yang berbahagia,
Berbicara tentang keragaman, tentu kita berbicara tentang bagaimana etnis yang berbeda, agama dan ide-ide bersatu menjadi identitas yang solid. Identitas yang kuat, bersinar bangsa di mata dunia. Hal ini juga tentang bagaimana keragaman ini bisa menjadi media untuk meningkatkan kualitas dan kredibilitas bangsa.
Jika kita kenang perjuangan para pahlawan muda kita di tahun 1928 maka terlintas jelas di benak kita bahwa semangat persatuan mereka saat itu yang bagaikan api yang tak kunjung padam itu begitu hebat menyatu pada jiwa para pemuda yang tercecer dalam berbagai wadah. Namun demikian tak kalah pentingnya dengan peran kita semua sekarang ini. Perjuangan belumlah selesai. Semangat perjuangan mereka dalam mempersatukan bangsa ini harus tetap dipelihara dan dipertahankan, dengan mewujudkan jiwa pembangunan yang tangguh.
Jiwa dan semangat 45 ialah jiwa dan semangat kebersamaan. Jiwa yang mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan golongan. Untuk itu pula maka kita wajib meningkatkan rasa solidaritas berbangsa dan bernegara. Persatuan dan kesatuan nasional lebih di atas kepentingan kita secara pribadi dan golongan. Tumbuhkan terus semangat kebersamaan dalam memperjuangkan cita-cita bangsa ini.
Hadirin Yang Kami Muliakan
Insya Allah harapan bangsa Indonesia mencapai kehidupan yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dengan ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala tercapai dengan menumbuhkan semangat keberagaman dan persatuan nasional Indonesia. Kesimpulannya adalah kita harus saling hormat-menghormati, dan bersatu dalam mempertahankan kedaulatan Negara kita. Demikianlah pidato ini semoga bermanfaat, Amin, amin, yaa robbal ‘alamin.
Wassalamualikum warahmatullahi wabarakaatuh.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar